Sabtu, 25 September 2010

Bab 3 Silaturahmi - Hadits ke-4

Hadits ke-4


Dari Anas r.a., Nabi saw. bersabda, "Sesungguhnya seorang hamba yang kedua orangtuanya atau salah seorang dari mereka telah meninggal dunia, sedangkan ia adalah seorang yang tidak berbakti kepada mereka, kalau ia selalu berdoa dan memintakan ampunan untuk keduanya, maka ia akan digolongkan sebagai orang yang berbakti." (H.R. Baihaqi, Misykat).

Keterangan
Inilah karunia, nikmat, kemurahan, dan kasih sayang Allah swt. yang tidak ada batasnya. Meskipun seseorang kadang-kadang berbuat buruk kepada kedua orangtuanya ketika mereka masih hidup, bahkan hatinya tidak menyukai mereka, dan meskipun hati merasa tidak berkenan kepada mereka, bukan berarti ketika orangtua sudah meninggal dunia kita tetap membenci mereka. Ketika mengingat kebaikan orangtua, anak-anak tentu akan sangat menyesali perbuatannya ketika orangtua masih hidup. Bagaimanakah caranya untuk menebus kesalahan ini, padahal orangtua sudah meninggal dunia? Allah swt. dengan karunia-Nya telah menunjukkan caranya. Yaitu, setelah mereka meninggal, hendaknya kita mendoakan mereka dan memohonkan ampunan kepada Allah swt. untuk mereka, serta mengirim pahala dengan diri dan harta untuk mereka. Ini semua akan menutupi kesalahan yang telah kita lakukan karena menyia-nyiakan hak-hak mereka pada masa hidupnya. Jika kita melakukan hal tersebut, kita akan sebagai anak yang berbakti kepada orangtua. Betapa besar karunia Allah swt. ini. Setelah orangtua meninggal, Allah swt. masih membuka jalan untuk berbakti kepada orangtua. Betapa tidak memiliki perasaan malu dan betapa keras hati orang yang menyia-nyiakan kesempatan ini. Siapakah orang yang selalu mampu melakukan perbuatan yang diridhai orangtuanya? Dalam perbuatan kita, tentu ada keteledoran dalam menunaikan hak-hak mereka. Jika kita melakukan suatu amalan yang dengan amalan itu mereka akan selalu mendapat pahala, maka alangkah agungnya amalan yang kita lakukan itu.
Dalam sebuah hadits disebutkan, "Barangsiapa yang menunaikan haji atas nama orang tuanya, maka hajinya itu akan menjadi haji badal untuk mereka. Ruh mereka akan diberi berita gembira di langit. Dan orang ini di sisi Allah termasuk dalam golongan anak yang berbakti, walaupun sebelumnya ia tidak berbakti. Dalam sebuah riwayat yang lain disebutkan, "Barangsiapa yang berhaji atas nama orangtuanya, maka untuk orang tuanya pahala satu haji dan bagi yang melakukan ibadah haji, pahalanya sembilan haji." (Rahmatul- Muhdah).
'Allamah 'Aini rah. a. telah mengutip sebuah hadits dalam syarah Bukhari, "Barang siapa yang membaca doa di bawah ini satu kali:

dan setelah itu membaca doa, "Ya Allah, sampaikanlah pahalanya kepada kedua orang tua saya." Maka ia telah menunaikan hak kedua orangtuanya."

Dalam sebuah hadits disebutkan, "Jika seseorang bersedekah sunnah, apa susahnya jika ia menghadiahkan pahalanya untuk kedua orangtuanya, dengan syarat mereka Islam, karena dalam keadaan seperti itu pahalanya akan sampai kepada mereka dan pahala orang yang bersedekah tidak berkurang sedikit pun." (Kanzul-'Ummal). Menurut hadits ini, tanpa melakukan sesuatu atau dengan menafkahkan sesuatu, maka pahalanya akan sampai kepada orangtuanya.
Abdullah bin Salam r.a. berkata, "Demi Dzat Yang telah mengutus Rasulullah saw. dengan membawa kebenaran. Masalah ini ada di dalam Kalamullah, 'Janganlah engkau memutus tali silaturahmi dengan orang-orang yang menyambung tali silaturahmi dengan ayahmu, agar engkau tidak kehilangan nur."
Dalam sebuah hadits disebutkan, "Barangsiapa yang berziarah ke makam kedua orangtuanya atau salah seorang di antara keduanya setiap Jumat, ia akan diampuni dan akan dimasukkan ke dalam golongan anak-anak yang berbakti." Auza'i rah.a. berkata, "Telah sampai kepadaku bahwa barangsiapa yang pada masa hidupnya tidak taat kepada kedua orangtuanya kemudian setelah mereka meninggal ia memohonkan ampunan untuk mereka, dan jika mereka mempunyai tanggungan hutang ia menunaikannya dan tidak mencaci maki mereka, maka ia dimasukkan dalam golongan orang yang taat. Dan barangsiapa yang taat kepada kedua orangtuanya pada masa hidup mereka, akan tetapi setelah mereka mati ia mencaci maki mereka, tidak menunaikan utangnya, dan tidak memintakan ampunan untuk mereka, maka ia tergolong sebagai anak yang durhaka.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

This blog wanna share to all of you about greatness and amazing benefit of sedekah or giving. You wanna find that if we make sedekah, it will not decrease your wealth.

Let's read and get yourself enlightened !!

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP