Kamis, 23 September 2010

Bab 2 Celaan Terhadap Kebakhilan - Hadits ke-3

 "Dari Abu Dzar r.a., ia berkata, "Suatu ketika saya datang kepada Rasulullah saw.. Pada waktu itu, beliau sedang duduk di bawah naungan Ka'bah. Ketika melihat saya, beliau bersabda, " Demi Rabbnya Ka'bah, mereka adalah orang-orang yang rugi." Maka saya bertanya, "Saya korbankan ibu bapakku untuk engkau, siapakah mereka itu?" Rasulullah saw. bersabda, "Mereka adalah orang yang mempunyai harta yang banyak, kecuali orang yang berbuat begini dan begitu dari depannya dan dari belakangnya, sebelah kanannya dan sebelah kirinya. Akan tetapi orang seperti ini sangat sedikit." ( Muttafaq 'alaih, Misykat ).

Keterangan
Sebagaimana pernah dikemukakan, Abu Dzar r.a. adalah termasuk sahabat ahli zuhud. Setelah melihat Abu Dzar r.a., Rasulullah saw. bersabda sebagaimana telah disebutkan di atas, yang pada hakikatnya adalah untuk menghibur dirinya supaya tidak menghiraukan kefakirannya. Pada dasarnya, banyaknya harta dan barang bukanlah sesuatu yang dicintai (Allah). Bahkan harta yang banyak dapat merugikan dan membahayakan, karena dapat menyebabkan seseorang lalai dari mengingat Allah swt.. Kita dapat menyaksikan sendiri bahwa tanpa diuji dengan kemiskinan, sangat sedikit seseorang yang kembali kepada Allah swt. Adapun orang yang diberi taufik oleh Allah swt. untuk menginfakkan hartanya di mana saja dan dalam keadaan apa saja, bagi mereka harta tidaklah membahayakan.

Akan tetapi, Rasulullah saw. sendiri bersabda bahwa orang seperti itu sangat sedikit. Pada umumnya, jika terdapat banyak harta, maka juga akan banyak terjadi kefasikan, perbuatan dosa, dan kemaksiatan. Membelanjakan harta tidak pada tempatnya dan membelanjakannya untuk memperoleh kemasyhuran adalah daya tarik terendah di dalam harta kekayaan. Ribuan rupiah akan dikeluarkan untuk menyelenggarakan pesta perkawinan dan pesta-pesta yang lain, orang rela mengeluarkan uangnya ribuan bahkan jutaan rupiah. Akan tetapi, mengeluarkan uang sejumlah itu untuk menolong orang-orang yang memerlukan dan orang-orang yang kelaparan dalam rangka menunaikan perintah Allah sangatlah sulit.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa orang yang paling banyak hartanya di dunia, dialah orang yang paling sedikit hartanya di akhirat, kecuali orang yang mencarinya dengan jalan yang halal dan membelanjakannya begini dan begitu. ( Kanzul-'Ummal ). Sebagaimana telah disebutkan dalam hadits terdahulu, begini dan begitu adalah isyarat untuk membelanjakan harta di semua tempat untuk kebaikan. Pada hakikatnya, harta adalah perhiasan dan kemuliaan bagi orang yang mau menyedekahkannya. Harta yang disimpan akan menjadi sebab datangnya musibah bagi orang yang menyimpannya. Harta itu akan membinasakan dirinya dan akan terlepas dari sisinya. Harta yang diperoleh dengan cara yang tercela tidak akan memberi manfaat kepada siapa pun, baik manfaat dunia maupun agama, selama harta tersebut tidak berpisah darinya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

This blog wanna share to all of you about greatness and amazing benefit of sedekah or giving. You wanna find that if we make sedekah, it will not decrease your wealth.

Let's read and get yourself enlightened !!

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP