Selasa, 14 September 2010

Bab 1 Keutamaan Menginfakkan Harta - Hadits ke-3

Dari Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, "Wahai anak Adam, seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu buruk bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu." ( HR Muslim, Misykat ).

Keterangan
Penegasan terhadap dua masalah ini juga telah dibahas dalam ayat keempat. Di dalamnya, Allah swt. berfirman, "Sedekahkanlah apa yang berlebih." Hadits ini telah disebutkan dalam bab yang sama. Di sini disebutkan lagi agar lebih jelas dan diperhatikan. Inilah hakikat yang sebenarnya, bahwa harta yang berlebih bukan untuk disimpan dan dikumpulkan. Sikap yang paling baik adalah dikumpulkan di khazanah Allah swt., sebuah tempat penyimpanan yang terbaik, yang tidak akan berkurang sedikit pun, tidak ada musibah apa pun yang menimpanya, dan yang akan mendatangkan manfaat pada suatu masa yang dahsyat. Apabila dibandingkan dengan keperluan-keperluan yang lain, semua keperluan di dunia hanyalah sedikit. Keperluan yang terbesar adalah keperluan untuk masa-masa mendatang, yaitu saat ketika sudah tidak ada kesempatan lagi untuk mencari pendapatan bagi keperluan kita. Pada saat seperti itu, yang dapat mendatangkan manfaat hanyalah apa yang dibawa bersamanya.

Dalam hadits ini juga dibahas mengenai masalah yang lain, yakni menahan harta yang hanya cukup untuk keperluan tidaklah dicela. Yakni, jumlah harta yang benar-benar diperlukan, yang tanpa keberadaannya hidupnya akan susah sehingga harus meminta kepada orang lain, dan tanggung jawab dalam menafkahi anak, istri, orang lain, atau binatang-binatang peliharaannya harus ditunaikan. Ia akan berdosa apabila melanggar tanggung jawab ini. Bahkan dalam hadits Nabi saw. yang lain disebutkan bahwa orang yang tidak mempedulikan tanggung jawabnya dalam memberi nafkah kepada orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya, yang demikian itu sudah merupakan dosa baginya. (Misykat). 

Abdullah bin Shamit r.a. berkata, "Pada suatu ketika saya bersama Abu Dzar r.a. Ia telah mendapat tunjangan dari baitul-mal, lalu pergi untuk membeli berbagai keperluan untuk hidupnya. Bersamanya, ada seorang hamba wanita yang membelikan barang-barang tersebut untuknya. Setelah membeli beberapa keperluannya, ada tujuh keping dinar yang tersisa. Ia menyuruh hamba wanitanya untuk menukarkan keping dinar tersebut agar dapat dibagi-bagikan sebagai sedekah. Saya berkata kepadanya, "Bolehkah sisa keping dirham tadi disimpan untuk keperluan nanti, karena tamu-tamu selalu datang?" Ia menjawab, "Kekasihku Nabi saw. telah menjelaskan kepadaku bahwa selama tidak dibelanjakan di jalan Allah swt., emas dan perak yang disimpan merupakan bara api bagi pemiliknya." (Targhib).

Begitu banyaknya anjuran-anjuran dari Rasulullah saw. agar menginfakkan harta yang lebih dari keperluan, sehingga para sahabat r.hum. telah menyangka bahwa manusia tidak mempunyai hak untuk menyimpan barang-barang yang melebihi keperluannya. Abu Sa'id Al-Khudri r.a. ketika bersama Rasulullah saw. dalam suatu perjalanan bertemu dengan seseorang yang membawa untanya berkeliling. Maka Nabi saw. bersabda, "Barangsiapa memiliki kendaraan yang lebih, hendaknya ia memberikan kendaraannya kepada orang yang tidak memiliki kendaraan. Dan barangsiapa memiliki perbekalan yang lebih, hendaklah memberi kepada orang yang kurang perbekalannya." Sehingga, kami menyangka bahwa kami tidak memiliki hak terhadap harta kami sendiri yang lebih dari keperluan. (Abu Dawud). Perbuatan sahabat yang membawa untanya berkeliling, apabila perbuatan tersebut dimaksudkan untuk mencari kebanggaan dan kebesaran dirinya, maka sabda Rasulullah saw. tersebut dikhususkan bagi orang itu. Maksudnya, segala sesuatu yang dimiliki oleh seseorang yang melebihi keperluannya bukanlah untuk dibangga-banggakan, tetapi untuk diberikan kepada orang lain. Sebagian ulama mengatakan bahwa perbuatan membawa berkeliling unta betina yang dilakukan orang tersebut bermaksud untuk menunjukkan kesempitan dirinya. Dalam keadaan seperti ini, sabda Rasulullah saw. tersebut ditujukan kepada sahabat yang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

This blog wanna share to all of you about greatness and amazing benefit of sedekah or giving. You wanna find that if we make sedekah, it will not decrease your wealth.

Let's read and get yourself enlightened !!

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP