Selasa, 14 September 2010

Bab 1 Keutamaan Menginfakkan Harta - Hadits ke-4

Dari 'Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, "Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke rumah salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau saw. Ketika Rasulullah saw. keluar, beliau merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda, 'Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan." (Bukhari-Misykat).

Keterangan
Dalam hadits yang lain juga disebutkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Aku tidak suka jika benda tersebut berada di rumahku pada malam ini." Dalam hadits yang lain diriwayatkan tentang sebuah kisah yang lebih menakjubkan dari kisah di atas. Aisyah r.ha. berkata, "Ketika Rasulullah saw. sakit, beliau mendapat hadiah uang sebanyak tujuh atau delapan dirham. Beliau segera menyuruh saya untuk membagi-bagikan semua uang tersebut kepada orang-orang. Karena penyakit Nabi saw. bertambah parah, maka tidak ada kesempatan bagi saya untuk menginfakkannya. Pada saat yang lain, Nabi saw. bertanya apakah uang tersebut sudah diinfakkan. Saya menjawab, "Karena penyakit engkau, saya belum berkesempatan untuk menginfakkannya." Beliau bersabda, "Bawalah kemari." Lalu beliau meletakkan uang itu di atas tangannya yang suci lalu bersabda, "Betapa menyesalnya jika seorang Nabiyullah berjumpa dengan-Nya dalam keadaan memiliki benda seperti ini." ( Sumber Kitab Misykat ).

Dalam hadits yang lain diriwayatkan dari Aisyah r.ha. bahwa pada suatu ketika, di sisi beliau saw. terdapat uang yang datang dari seseorang pada malam hari. Kantuk Rasulullah saw. pun sirna, dan pada akhir malam ketika saya sudah menginfakkannya, beliau saw. baru dapat tidur. ( Kitab Ihya ). Sahl r.a. berkata bahwa Nabi saw. memiliki tujuh keping dirham yang disimpan oleh Aisyah r.ha. Nabi saw. menganjurkan kepada Aisyah r.ha. agar mengirimkan uang tersebut kepada Ali r.a. Seusai bersabda kepada Aisyah r.ha., beliau saw. jatuh pingsan, sehingga Aisyah r.ha. sibuk mengurus beliau saw.. Kemudian setelah Nabi saw. sadar kembali, beliau bersabda kembali dan jatuh pingsan lagi. Berkali-kali Nabi saw. pingsan. Setelah sadar, berkali-kali pula beliau menganjurkan kepada Aisyah r.ha. agar memberikan uang tersebut kepada Ali r.a.. Akhirnya, atas petunjuk beliau saw., Aisyah r.ha. segera mengirimkan uang tersebut kepada Ali r.a., dan Ali r.a. pun membagi-bagikannya. Kisah tersebut terjadi pada sore hari. Pada malam harinya setelah peristiwa tersebut, yakni pada malam Senin yang merupakan malam terakhir dalam kehidupan Rasulullah saw. yang suci, lampu di rumah Aisyah r.ha. pada malam tersebut tidak ada minyaknya sehingga ia mengirim lampu tersebut kepada seorang wanita disertai pesan bahwa kesehatan Rasulullah saw. semakin memburuk, ajalnya sudah dekat, dan ia berpesan agar memasukkan sedikit minyak ke dalam lampu tersebut agar dapat dinyalakan. (Targhib).
Kisah seperti di atas telah diriwayatkan oleh Ummu Salamah r.ha. bahwa pada suatu ketika ada beberapa dinar di sisi Nabi saw., sehingga perasaan khawatir tampak di wajah beliau saw. yang suci. Saya mengira bahwa kesehatan Nabi saw. sedang terganggu, maka saya bertanya, "Ya Rasulullah, di wajahmu yang suci terlihat kekhawatiran. Apa yang telah terjadi?" Rasulullah saw. menjawab, "Tujuh keping dinar telah datang pada malam tadi, dan sekarang masih tertinggal di tempat tidur, belum sempat aku infakkan." ('Iraqi Ihya')


Berbagai macam hadiah selalu berdatangan kepada Rasulullah saw.. Akan tetapi, baik pada saat siang hari atau malam hari, saat sehat ataupun sakit, selagi hadiah tersebut belum diinfakkan, beliau saw. merasa memiliki beban. Bahkan, Nabi saw. rela menahan sakit hingga semuanya dapat diinfakkan. Yang lebih menakjubkan adalah ketika beliau saw. sakit, minyak untuk menyalakan lampu pada malam itu tidak ada di rumahnya. Padahal, pada saat tersebut, di rumah beliau saw. ada uang sebanyak tujuh dinar. Rasulullah saw. sendiri tidak mengingat keperluan rumahnya, dan juga tidak diingatkan oleh Ummul-Mukminin Aisyah r.ha. bahwa mereka membutuhkan sedikit uang untuk membeli minyak.

Ayah saya memiliki kebiasaan, pada malam hari ia tidak mau menyimpan uang sebagai miliknya. Ia selalu mempunyai utang, sehingga pada saat meninggal, ia masih mempunyai tanggungan utang sebanyak tujuh atau delapan ribu rupee. Semua itu terjadi karena apabila pada malam hari ia mempunyai uang, ia akan menyerahkannya kepada orang yang berpiutang. Apabila ia mempunyai uang receh, maka ia akan memberikannya kepada anak-anak kecil sambil berkata, "Hati saya tidak suka menyimpan kotoran ini pada waktu malam, karena maut tidak dapat diketahui oleh siapa pun."

Saya pernah mendengar kisah tentang Syaikh Abdurrahim Raipuri rah. a. yang sering menerima hadiah. Jika hadiah itu sudah terkumpul sedikit saja, ia langsung membagi-bagikannya kepada orang lain. Kemudian, apabila datang lagi sesuatu, maka wajahnya akan menunjukkan perasaan yang tidak senang sambil berkata, "Lihatlah, telah datang lagi." Pada akhir hayatnya, ia telah menyedekahkan pakaian yang telah ia pakai. Setelah itu, ia berkata kepada pelayan khususnya, yakni Maulana Abdul-Qadir Sahib rah.a., "Sudahlah, mulai sekarang, saya akan meminjam pakaianmu untuk saya kenakan." Sifat dan perbuatan wali-wali Allah memang selalu menakjubkan. Mereka memiliki keinginan untuk kembali dalam keadaan sebagaimana ketika mereka datang ke dunia ini. Mereka tidak mau memiliki apa pun dari harta dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

This blog wanna share to all of you about greatness and amazing benefit of sedekah or giving. You wanna find that if we make sedekah, it will not decrease your wealth.

Let's read and get yourself enlightened !!

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP