Senin, 07 September 2009

Bab I Keutamaan Menginfakkan Harta - Hadits ke-1

Hadits-hadits Mengenai Menginfakkan Harta

Hadits ke-1


Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw., bersabda,” Seandainya aku mempunyai emas sebesar Gunung Uhud, sungguh aku gembira apabila ia tidak berada di sisiku selama 3 malam, kecuali yang aku sediakan untuk membayar hutang.” ( Bukhari- Al Misykat )

Penjelasan:

Gunung Uhud adalah Gunung terbesar di Madinah. Nabi saw bersabda,” Seandainya aku mempunyai emas sebesar Gunung Uhud, dalam 3 hari emas tersebut akan aku bagikan semua, tidak sedikitpun aku sisakan untuk diriku.” Tiga hari bukanlah batasan. Akan tetapi, untuk menginfakkan harta yang begitu banyak, tentu saja memerlukan waktu. Adapun jika seseorang mempunyai tanggungan hutang, lalu pada saat tersebut, orang yang meminjami tidak ada, sedangkan melunasi hutang lebih diutamakan daripada membayar sedekah, maka yang demikian itu merupakan masalah yang lain. Di dalam hadits ini terdapat anjuran agar kita menginfakkan harta sebanyak-banyaknya di jalan Allah SWT. Dan disimpulkan pula bahwa membayar hutang supaya lebih didahulukan daripada bersedekah. Inilah kebiasaan Rasulullah yang tidak suka menyimpan sesuatu di rumahnya.

Anas r.a. adalah seorang pelayan khusus Rasulullah yang sangat termasyhur pelayanannya kepada beliau. Ia berkata bahwa Nabi saw. tidak pernah menyimpan sesuatu apapun untuk esok hari. Diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa suatu ketika Nabi saw telah diberi tiga ekor burung sebagai hadiah. Nabi pun menghadiahkan salah seekor burung tersebut kepada pelayannya. Keesokan harinya, pelayan tersebut membawa seekor burung yang lainnya dan menghadap Nabi saw. Beliau saw. bersabda,” Belumkah aku beritahukan kepadamu agar tidak menyimpan sesuatu sampai hari esok? Sesungguhnya rezeqi untuk hari esok, Allah sendiri yang akan mengaruniakannya.”
Samurah r.a. meriwayatkan sabda Nabi saw,” Kadang-kadang saya pulang ke rumah hanya untuk melihat kalau-kalau ada sesuatu yang tertinggal di dalamnya, dan saya takut jangan-jangan kematian saya datang ketika barang tersebut masih ada pada saya.” ( Kitab Targhib ).

Abu Dzar Al Ghifari r.a. adalah seorang shahabat terkenal dan termasuk golongan shahabat yang sangat zuhud. Banyak sekali kisah darinya yang menakjubkan tentang permusuhannya dengan harta. Diriwayatkan dari Abu Dzar, bahwa suatu ketika ia bersama Rasulullah saw melihat Gunung Uhud dan Nabi bersabda,” Seandainya Gunung Uhud ini diubah menjadi emas untukku, maka aku tidak suka 1 dinar pun tertinggal di sampingku lebih dari 3 hari, kecuali yang aku simpan untuk melunasi utang.” Kemudian Rasul kembali bersabda,” Orang yang memiliki harta yang sangat banyak, biasanya memiliki sedikit pahala, kecuali orang yang berbuat begini dan begitu..”. Perawi hadits ini telah mengisyaratkan berbuat begini dan begitu dengan menggabungkan kedua telapak tangannya dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri. Maksudnya memberi kepada orang-orang yang ada di sebelah kanan maupun kirinya, sepenuh telapak tangannya. Maksud lainnya adalah memberi sebanyak-banyaknya kepada orang lain. ( Bukhari )

Di dalam Kitab Misykat terdapat pula kisah mengenai Abu Dzar r.a., bahwa pada jaman Khalifah Utsman r.a., ia pernah datang kepadanya. Pada saat itu Utsman r.a. bertanya kepada Ka’ab r.a.,” Abdurrahman telah meninggal dunia dan ia meninggalkan sedikit warisan. Bagaimanakah pendapatmu?” Ka’ab r.a. menjawab,” Kalau Abdurrahman r.a. menunaikan hak-hak Allah yang ada di dalam harta itu, maka tidaklah mengapa.” Ketika itu Abu Dzar sedang membawa sebatang tongkat, kemudian ia memukulkan tongkat tersebut kepada Ka’ab r.a., seraya berkata,” Saya mendengar langsung dari Rasulullah saw., bahwa beliau bersabda,’ Seandainya gunung ini dijadikan emas untukku, kemudian aku menginfakkan semuanya dan infakku diterima, meskipun hanya enam uqiyah, aku tidak suka meninggalkannya di belakangku.’ Kemudian Abu Dzar r.a., berkata kepada Utsman r.a.,” Bicaralah dengan bersumpah, tidakkah engkau telah mendengar hadits ini sebanyak 3 kali dari Rasulullah saw?” Utsman r.a. menjawab,” Benar, aku telah mendengarnya.”

Kisah lain tentang Abu Dzar r.a., di dalam Shahih Bukhari dan kitab lainnya, bahwa Ahnaf bin Qais r.a., berkata, “ Ketika di Madinah, saya duduk bersama sekelompok orang-orang Quraisy. Seseorang telah datang dalam keadaan kusut rambutnya, bajunya kasar, keadaannya acak-acakan, wajahnya biasa dan sangat sederhana. Ia berdiri di dalam majelis, lalu memberi salam, kemudian berkata,” Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang mengumpulkan harta, bahwa sebuah batu akan dipanaskan dengan api neraka jahannam, kemudian batu itu akan diletakkan di atas dada mereka. Sehingga karena berat dan panasnya api, daging mereka akan menjadi merah dan mendidih, kemudian daging tersebut hancur lebur dan mengalir di atas dada mereka.” Sesudah mengucapkan kalimat tersebut, ia berjalan ke sebuah tiang masjid dan duduk di dekatnya. Ahnaf r.a. berkata,” Saya tidak mengenal orang itu. Siapakah dia?” Lalu Ahnaf pun mendekati orang tua itu dan ikut duduk di dekat tiang masjid, lalu berkata kepada orang tua tersebut,” Orang-orang itu tidak menghiraukan perkataanmu, bahkan mereka tidak suka dengan perkataanmu tadi.” Ia menjawab,” Mereka adalah orang-orang bodoh, tidak paham apa-apa.” Kekasihku yang berkata seperti itu kepadaku. Ahnaf r.a. bertanya,” Siapakah kekasihmu itu?” Ia menjawab,” Rasulullah saw.” Rasulullah saw bersabda,” Wahai Abu Dzar, apakah kamu melihat Gunung Uhud itu?” Saya ( Abu Dzar ) menyangka bahwa Nabi saw bermaksud mengirim saya untuk suatu pekerjaan di tempat tersebut. Saya pun menjawab,” Ya saya melihatnya.” Setelah itu, Nabi saw bersabda,” Seandainya saya memiliki emas sebesar gunung Uhud, saya akan menafkahkan semuanya, kecuali 3 dinar ( Adapun penjelasannya ada dalam riwayat lain ).” Lalu Abu Dzar r.a. berkata,” Tetapi mereka tidak memahaminya dan tetap menyimpan dan mengumpulkan dunia. Demi Allah, saya tidak akan meminta dunia dari mereka dan juga tidak akan meminta fatwa agama dari mereka. ( Maka mengapa saya harus ragu sehingga saya berkata apa adanya. Saya harus berkata dengan tegas ). ( Diambil dari Kitab Fathul Baari ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What Does This Blog Talk? Blog ini Bicara Tentang...

This blog wanna share to all of you about greatness and amazing benefit of sedekah or giving. You wanna find that if we make sedekah, it will not decrease your wealth.

Let's read and get yourself enlightened !!

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Romantico by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP