Hadits ke-4
Diriwayatkan dari Hasan r.a., ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Jagalah harta kalian dengan perantaraan zakat; obatilah orang yang sakit di antara kalian dengan perantaraan sedekah; hadapilah berbagai musibah dengan doa dan merendahkan hati di hadapan Allah swt." ( H.R. Abu Daud, Thabrani, Baihaqi )
Keterangan:
Makna Tahshin ( melindungi ) adalah membuat benteng pertahanan di empat penjuru. Maksud hadits tersebut adalah, sebagaimana seseorang yang tinggal di dalam sebuah benteng, maka ia akan merasa aman dari serangan musuh dari segala arah. Demikian pula dengan harta. Harta menjadi aman setelah zakatnya ditunaikan, bagaikan harta yang disimpan di dalam sebuah benteng.
Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah saw. biasa duduk di Hathim, dekat Ka'bah, lalu ada seorang laki-laki yang menceritakan bahwa Si Fulan telah mengalami kerugian yang besar karena harta bendanya telah binasa dihantam oleh ombak laut. Maka Rasulullah saw. bersabda, "Harta yang binasa di hutan atau di lautan itu karena tidak dikeluarkan zakatnya. Jagalah harta kalian dengan perantaraan membayar zakat. Obatilah orang-orang yang sakit di antara kalian dengan sedekah, serta tolaklah turunnya bencana dengan perantaraan doa. Doa juga dapat menghilangkan bencana yang telah turun dan yang belum turun. Apabila Allah swt. menghendaki kelangsungan hidup suatu kaum atau menghendaki mereka berkembang pesat, maka Allah swt. akan membersihkan mereka dari dosa-dosa dan diberikan kepada mereka sifat kedermawanan. Sebaliknya, jika Allah swt. ingin menghancurkan suatu kaum, maka Allah swt. menciptakan perilaku dan perbuatan khianat di kalangan kaum tersebut." (Kanzul-'Ummal)
Hadits ke-5
Diriwayatkan dari 'Alqamah r.a., ia berkata, "Ketika rombongan kami datang kepada Rasulullah saw., maka beliau bersabda, 'Sesungguhnya kesempurnaan Islam kalian adalah dengan membayar zakat hartamu." (Bazzar, Targhib)
Keterangan:
Kesempurnaan Islam jelas tidak mungkin terwujud tanpa adanya zakat. Jika zakat menjadi salah satu dari rukun Islam yang lima, yakni mengikrarkan kalimat Thayyibah, Shalat, Puasa, Haji, dan zakat, maka selama mengabaikan salah satu dari kelima rukun tersebut, keislamannya belum sempurna.
Abu Ayyub menceritakan bahwa seseorang telah datang kepada Rasulullah saw. dan berkata,. "Beritahukanlah amalan yang akan memasukkan saya ke dalam surga." Rasulullah saw. bersabda, "Beribadahlah kepada Allah swt., dan janganlah kamu menyekutukan sesuatu dengan-Nya, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan sambunglah tali silaturahmi."
Dalam hadits yang lain disebutkan bahwa seorang Badui berkata kepada Rasulullah saw., "Beritahukanlah kepada saya suatu amalan yang apabila saya melakukannya, saya akan masuk surga." Maka Rasulullah saw. bersabda, "Beribadahlah kepada Allah swt., dan janganlah engkau menyekutukan sesuatu dengan-Nya, dirikanlah shalat fardhu dengan penuh kesungguhan, tunaikanlah zakat fardhu, dan berpuasalah pada bulan Ramadhan." Lalu sahabat tadi berkata, "Demi Dzat Yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, saya tidak akan mengurangi dan menambah sedikit pun. Ketika orang itu telah pergi, Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa ingin melihat penduduk surga, hendaknya melihat orang itu." (Targhib)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar