Di dalam Al-Qur'an bahyak sekali disebutkan tentang ancaman bagi orang-orang yang tidak menunaikan zakat. Para ulama juga banyak yang menjelaskan tentang masalah ini. Sebagian dari masalah ini telah ditulis dalam Bab II, yakni tentang ancaman bagi orang-orang yang tidak mau menginfakkan harta mereka. Dengan demikian jelaslah bahwa ancaman-ancaman yang telah dibicarakan itu ditujukan kepada orang-orang yang tidak menunaikan zakat.
Ayat ke-1
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya di jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, 'Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.'" (Q.s. At-Taubah: 34-35)
Ayat ini telah diketengahkan dalam Bab II Ayat ke-5. Para sahabat r.hum. dan para ulama telah sepakat bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan masalah zakat. Adapun adzab yang pedih sebagaimana yang disebutkan dalam ayat tersebut ditujukan bagi orang-orang yang tidak menunaikan zakat, sebagaimana telah dijelaskan dalam keterangan mengenai ayat tersebut. Dalam beberapa hadits Nabi saw. dijelaskan bahwa bentuk adzab yang disebutkan dalam ayat suci tersebut adalah bahwa hartanya akan dipanaskan lalu diseterikakan di dahi dan lambung orang tersebut. Inilah adzab bagi yang tidak menunaikan zakat. Semoga Allah dengan limpahan karunia-Nya menjaga kita dari adzab tersebut. Disentuh dengan kawat yang dipanaskan saja tentunya merupakan penderitaan yang tidak terperikan, apalagi jika harta itu dipanaskan kemudian diseterikakan kepada orang yang tidak mau membayar zakat, tentu sangat mengerikan. Bahkan dengan menyimpan emas dan perak selama beberapa hari saja, adzab yang akan ditimpakan kepadanya sangatlah pedih.
Ayat ke-2
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah swt berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu buruk bagi mereka Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari Kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apayang kamu kerjakan." (Q.s. Ali 'Imran: 180).
Ayat suci ini telah dikutip secara lengkap pada bab kedua ayat ketiga. Hadits berikut yang diriwayatkan oleh Bukhari menguatkan hadits di atas. Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa dikaruniai harta oleh Allah swt., tetapi tidak menunaikan zakatnya, maka pada hari Kiamat nanti, harta tersebut akan berubah menjadi seekor ular yang dikalungkan di lehernya. Dan.ular tersebut akan berkata, 'Aku ini adalah hartamu, dan aku adalah harta simpananmu."
Ketika seekor ular terlihat di dalam sebuah rumah, maka orang akan merasa takut masuk ke dalamnya dalam kegelapan. Akan tetapi, Rasulullah saw. telah bersabda bahwa apabila seseorang tidak membayar zakat atas hartanya, dan. menyimpannya sebagai harta yang terpendam, maka pada hari Kiamat, harta tersebut akan berubah menjadi seekor ular yang melilit di lehernya. Apabila dalam sebuah rumah terdapat seekor ular, maka terdapat dua kemungkinan, yakni ular tersebut menyerang kita atau tidak menyerang kita. Akan tetapi, dalam keadaan seperti itu, orang pasti sudah merasa ketakutan, dan selalu waspada melihat di sekelilingnya, serta merasa khawatir kalau-kalau ular tersebut muncul dari lubang-lubang yang tidak diketahuinya. Sedangkan adzab bagi orang yang tidak membayar zakat, yakni berbentuk seekor ular yang melilit di leher merupakan sebuah kepastian. Anehnya, kita tidak takut terhadap ancaman ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar